Viewer

Minggu, 30 Desember 2012

Kuala Lumpur for the 2nd Time

Kunjungan kedua kalinya gue ke Kuala Lumpur sebenarnya di luar rencana, KL cuma jadi tempat persinggahan doang. Kebetulan memang sebelumnya gue sudah pernah ke KL tapi cukup singkat sehari semalam doang. Jadi belum puas buat explore ini kota. Pesawat gue dari macau mendarat di KL sekitar jam 01.30 dini hari. Di airport gue harus masih menunggu pagi karena lebih aman kalau gue ke pusat kota saat hari sudah mulai terang. Gue memilih untuk menunggu pagi di Mcd yang ada di airport. Airport cukup ramai malam itu, begitu pun dengan kondisi Mcd yang dipenuhi para calon penumpang atau penumpang-penumpang yang baru mendarat seperti gue dan menunggu pagi. Saat lagi bengong, tiba-tiba ada bule minta izin buat ikutan gabung di meja gue, karena meja lain sudah penuh. Gue mempersilahkan dia duduk. Pas dia lagi ngomong baru gue sadar, ini aksennya gak asing. Dan gue langsung spontan ngomong ke dia “sorry, are you from UK?”. Dan dia langsung merespon dan akhirnya terciptalah obrolan kita berdua. Gue seneng banget denger orang ngomong pakai british aksen, semacam seru dengernya. Banyak hal yang diobrolin salah satu yang menarik yaitu mengenai aksennya itu, ternyata walaupun di UK tinggal 1 negara mereka punya aksen yang berbeda-beda walaupun bahasanya tetep sama yaitu English. Sesama orang UK pun ternyata sering tidak mengerti aksen masing-masing dari setiap daerah. Jadi wondering kalau gue main ke UK mungkin gue lebih nyengir lagi gak paham sama aksen orang sana. Oh iya, cowok bule ini dia baru landing dari London, dia harus stay di airport sampai pagi karena ada penerbangan lanjutan ke Kota Kinabalu di borneo sana. Dia kerja di Kota Kinabalu sebagai peneliti dan pecinta lingkungan.

Jam sudah menunjukan pukul 5 pagi dan gue pun say goodbye sama bule London itu dan kita pisah. Gue langsung naik bus dengan tujuan KL central. Sesampai di KL central gue lanjut pergi menggunakan LRT semacam kereta buat pergi ke daerah cina town di daerah puduraya. Hostel tempat gue stay selama di KL kali ini gue pilih di daerah cina town. Selain karena alasannya banyak hostel murah disitu gue juga pengen cobain suasana baru, setelah sebelumnya gue pernah stay di daerah bukit bintang. Seperti biasa gue memilih stay di room dormitory, waktu stay di dormitory selama di KL gue sekamar dengan cewek gendut yang berasal dari Nigeria dan seorang bule yang gak tahu berasal dari mana karena gue belum sempat kenalan. Tiba-tiba tidak lama kemudian di hari yang sama ada cowok dari spanyol baru datang dari bali stay di room yang sama. Kita sempet ngobrol-ngobrol juga.



Selama di KL gue hanya melakukan city tour. Ngekhatamin jalur monorail, pergi ke mall dan nongkrong-nongkrong di café-café yang ada di bukit bintang. Bahkan pas di KL gue juga sempat nonton film COLDPLAY LIVE 2012 di bioskop yang ada di pavilion mall. Sampai akhirnya waktu lagi main ke KLCC gue ketemu cowok yang berasal dari Lebanon yang bernama Toni, cowok ini lagi liburan sendirian juga di KL dan akhirnya kita berdua sepakat join jalan-jalan bareng selama di KL. Lumayan kan jadi ada tukang foto juga. Hahaha! Setelah 3 hari 2 malam di KL tidak terasa, gue akhirnya harus balik ke tanah air tercinta. Ini rangkaian akhir dari tour backpacker gue di tahun 2012. Dan belum tahu juga di tahun 2013 apakah gue masih diberikan rezeki dan kesehatan buat ngetrip lagi. Ya walaupun sudah ada rencana buat destinasi berikutnya, tapi masih dalam angan-angan dan semoga jadi. Hehe!











Short Trip in Macau

Siang itu sekitar jam 11.30, kapal turbo jet ferry yang gue tumpangin tiba di Macau. Hanya sekitar 1 jam perjalanan lewat laut dari Hong Kong ke Macau. Gue lantas menuju bagian imigrasi. Cukup panjang antrian siang itu, setelah urusan imigrasi selesai gue keluar dari bagian terminal kedatangan. Gue melihat kondisi sekitar dari Terminal ferry tersebut. Tidak terlalu besar ternyata, gue berusaha mencari bagian Tourism Information. Gue ingat karena diberitahu oleh bapak penjaga hostel gue di Hong Kong kalau sudah keluar dari Imigrasi segera belok ke kanan, karena ada Tourism Information. Ternyata benar ada, gue langsung masuk dan mengambil peta dari Macau City. Sumpah tidak ada kata yang bisa menggambarkan kebingungan gue saat itu, list hostel yang sudah gue prepare tidak memiliki alamat yang jelas, dan di peta gue tidak menemukan nama jalan dari alamat hostel yang gue punya. Apalagi gue bingung karena Macau terdiri dari 2 pulau, yaitu Macau Island dan Taipa Island. Akhirnya gue memutuskan buat menanyakan ke petugas yang ada disitu. Mereka menandakan bagian peta letak hostel dan memberitahukan nomor bus yang bisa gue gunakan untuk menuju hostel.

Gue pun keluar dari Terminal Ferry, cukup kaget pas berada di luar. Walaupun mataharinya cukup terik dan cerah ternyata suhunya dingin banget. Apalagi anginnya lumayan kencang jadi bikin tambah dingin. Gue mencoba mencari dimana halte bus untuk menuju ke pusat kota, setelah ketemu ternyata baru tahu kalau buat naik bus kalau gue tidak mempunyai kartu semacam octopus card yang ada di Hong Kong gue harus menggunakan uang pas dan harus uang logam. Sebenarnya gue punya uang logam HKD, tapi ternyata mereka tidak terima kalau uang logam HKD. Harus mata uang macau, yaitu Pataca. Tapi anehnya di macau ini uang HKD pun berlaku sebagai alat pembayaran. Gue akhirnya mencoba buat membeli sesuatu supaya dapat sekalian menukarkan uang. Gue akhirnya membeli kopi di kalengan buat mengganjal perut. Setelah urusan uang beres dan gue sudah berada di bus menuju pusat kota. Selama perjalanan gue melihat suasana di sekitar macau island. Kesan pertama macau tidak terlalu padat dan ramai. Banyak sekali tempat bermain casino dimana-mana. Jalannya rapih, dan banyak sekali bangunan-bangunan khas portugis yang membuat gue merasa ada di Las Vegas plus eropa.








Dalam perjalanan gue sempet kebingungan lagi, karena gue tidak tahu harus turun dimana. Akhirnya gue bertanya ke salah satu penumpang di bus. Dan dia memberitahu kalau halte yang menjadi tujuan gue tinggal beberapa perhentian. Setelah gue turun, disini dimulailah petualangan absurd gue dalam pencarian hostel. Saat itu gue bener-bener gak ngerti dimana letak hostelnya. Peta sama tempat aslinya gak sesuai, dan bingungnya lagi nama jalan hostel yang gue dapat dari website ternyata di peta gak tercantum. Akhirnya gue berani bertanya ke beberapa orang, dan jujur gue dibikin kayak bola ping pong, bolak-balik di tempat yang sama hanya karena mungkin informasi yang dikasih salah atau memang gue yang bener-bener stuck. Parahnya lagi, orang sana gak tahu nama jalan dalam bahasa portugis, karena kebetulan memang nama jalan di Macau semua pakai bahasa portugis. Tapi mereka ngerti kalau nama jalannya ditulis dalam tulisan cina yang mungkin bahasa macau. Aneh banget kan. Akhirnya gue ketemu seorang pemuda setempat, gue mau menanyakan lokasi hostel yang gue maksud. Karena gue pikir kalau tanya ke anak muda mereka lebih paham. Ternyata sama saja pada bingung sendiri, tapi pemuda ini baik dan mau mengeluarkan iphone nya. Dia coba search di google, dan mencoba telepon ke hostel yang menjadi tujuan gue. Setelah di telepon ternyata hostel yang gue maksud sudah penuh. Pemuda itu lalu memberi saran buat pergi ke salah satu hostel. Gue pun langsung pergi ke hostel yang dikasih tahu pemuda itu. Gue langsung masuk ke hostel tersebut, kaget awalnya, karena di lobby hostel kenapa banyak cewek cantik dengan dandanan menor dan baju seksi. Gue cuek saja masuk dan langsung ke resepsionis. Ternyata hostelnya full. pas gue mau keluar cewek-cewek tadi semacam ngegodain gue tapi dengan bahasa macau. Baru sadar kayaknya gue salah masuk hostel. Gue masuk di hostel ecek-ecek (hotel melati), sialan!

Tidak lama kemudian saat gue sudah bingung gak tahu harus kemana, pas lagi di jalan gue lihat seorang cowok bule lagi pegang buku lonely planet dan peta yang kelihatannya dia lagi berusaha buat cari sesuatu. Akhirnya gue samperin cowok itu, gue tanya ke dia apakah dia lagi cari hostel. Dan ternyata benar, dia kebingungan cari hostel yang ingin dia tuju. Akhirnya gue ajak dia buat cari hostel bareng, kebetulan dia sendirian juga. Cowok yang ternyata berasal dari jerman ini namanya Jan. dia mahasiswa ekonomi berumur 24 tahun yang sekarang lagi stay di Bangkok buat program student exchange. Dia lagi liburan dengan tujuan macau, hong kong, sama Filipina. Sepanjang perjalanan cari hostel banyak hal yang kita obrolin. Lalu secara gak sengaja kita sepakat buat pergi ke St. Paul Church dulu, sebuah peninggalan gereja katolik kuno khas portugis di macau. Karena kebetulan kita lewat situ, mampir sebentar buat ambil foto dan lihat-lihat sebentar. Lalu kita melanjutkan lagi pencarian hostel. Kita berdua sudah kelelahan dan hampir nyerah karena belum menemukan hostel juga. Ternyata baru tahu kalau di macau lagi ada 2 event besar, yaitu Grand Prix Macau sama UFC. Tidak heran semua hostel penuh, dan kebetulan itu weekend. Singkat cerita, akhirnya kita menemukan sebuah hostel. Bukan hostel buat backpacker. Ini hostel lumayan lengkap fasilitasnya. Kita sepakat buat stay sekamar karena sudah tidak ada pilihan. Rate per malam lumayan mahal, akhirnya si Jan nego sama pemilik hostel dengan memohon untuk memberikan harga spesial karena kita masih mahasiswa. Cukup lama sih tawar menawarnya. Dan Alhamdulillah kita dapat juga kamar dengan double bed plus fasilitas lengkap hanya dengan harga 350 ribuan. Bahagia rasanya sore itu ketemu kasur, tapi karena kita berdua kelaparan karena sama-sama belum makan dari pagi, kita sepakat buat cari makan. Si jan yang pasti pengen makan makanan lokal, dan seperti biasa gue tidak bisa buat ikutan makan. You know lah ya! Akhirnya gue temenin si Jan makan duluan, pilhan kita di sebuah kedai dekat hostel. Jan memilih menu Wonton Noodle buat menu makannya. Seperti biasa gue cuma bisa ngeliatin dia makan dan sempet ditawarin buat mencicipi tapi gue gak bisa makan. Setelah selesai makan, entah kenapa lapar gue jadi hilang. Gue memutuskan buat kembaii ke hostel dulu saja buat istirahat, biar gue makan sekalian entar malam. Kita berdua akhirnya baring-baring di kamar sambil banyak ngobrol dan nonton tv sampai jam 7 malam.







Sehabis mandi dan bersih-bersih, agenda utama kita malam itu yaitu main di casino. Jan waktu itu karena memang niat mau main casino sampai dia bawa sepatu pantopel dan celanan bahan beserta kemeja, karena dia pikir kalau masuk ke casino di macau harus rapih. Gue sih memang tidak prepare banget sampai kepikiran buat bawa gituan segala, karena mikirnya kalau tidak bisa masuk ya sudah. Sebelum main casino jan menyuruh gue buat makan malam dulu, karena dia tahu gue belum makan apapun. Akhirnya kita cari Mcd terdekat, dan dapat di senado square. Malam itu jan mentraktir gue untuk minum beer juga, karena dia pengen ngerasain beer lokal dan kebetulan malam itu memang dingin. Gue sebenarnya gak sempet cobain beer yang sudah dibeli sama si Jan. gue bilang perut gue kayaknya aneh kalau belum terlalu penuh sama makanan dan tiba-tiba langsung minum beer. Akhirnya si jan ngerti dan dia habisin 2 botol beer malam itu.

Setelah makan malam dan duduk-duduk sebentar di senado square kita melanjutkan buat keliling melihat suasana malam di Macau. Suasana malam di Macau cukup gemerlap, maklum banyak sekali casino mewah di sana. Jadi setiap malam lampu-lampu dari gedung casino tersebut berlomba-lomba memberikan atraksi yang keren.

Setelah puas berkeliling kita langsung pergi ke Grand Lisboa Casino, salah satu tempat casino terkenal di Macau dan menjadi icon dari kota macau juga. Sempat grogi sih karena kepikiran takut diusir, seperti yang si Jan bilang mengenai dresscode, tapi ternyata kita bebas-bebas saja buat masuk. Dan gue sempat kaget pas lihat suasana di dalam, tidak seglamour yang dibayangkan, gue pikir di dalam gue bakal lihat wanita-wanita cantik pakai gaun, yang menemani para lelaki berjudi yang menggunakan taxedo (ketahuan banget ya gue korban film, hahaha!) tapi ternyata di dalam mau tua muda remaja cewek cowok ada semua. Ternyata di macau main di Casino adalah suatu menjadi hal yang normal dan itu semacam life style. Dan gokilnya di dalam gue ketemu sama 2 mbak-mbak TKW yang lagi judi casino. Cadas banget! Jan akhirnya hanya berjanji ngehabisisn 200 HKD atau dua ratus ribuan saja sebagai modal awal. Kalau kalah, harus berhenti. Dan belum sampai setengah jam 200 HKD itu akhirnya melayang begitu saja secepat kilat. Hahahaha! Setelah puas main di casino kita keluar dan keliliing lagi buat lihat-lihat dan foto-foto. Sekitar jam 11 malam karena sudah kelelahan kita kembali ke hostel dan beristirahat.












Keesokan harinya sekitar jam 10 kita sudah siap dan bergegas buat check out, karena rencananya hari itu si Jan mau langsung ke Hong Kong. Sementara gue akan masih menunggu sampai malam buat flight gue ke Kuala Lumpur. Sebelum pisah kita sempet breakfast bareng di Mcd sambil ngemil egg tart yang kita beli di senado square, kue khas macau ini enak banget. Nyesel kemarin gak sempat beli banyak. Setelah breakfast dan ngobrol dan tuker-tukeran email dan facebook akhirnya kita pisah. Si Jan langsung pergi ke terminal ferry buat ke Hong Kong. Sementara gue kembali jadi solo traveler. Agenda gue hari itu yaitu mau pergi ke The Venetian yang letaknya di pulau lain, yaitu Taipa Island. Di Taipa ini tidak terlalu berbeda dengan macau island, tapi disini banyak mall dan hotel-hotel mewah. Gue menggunakan bus untuk pergi ke Taipa Island. Pas bus berhenti di depan The Venetian gue takjub sama bangunannya yang luar biasa megah dari luar, dan dengan desain arsitektur khas eropa. The Venetian itu adalah gabungan dari hotel, mall, dan tempat casino. Gak kebayang dong itu tempat besarnya kayak apa. Apalagi konsep mall di The Venetian ini mirip venice yang ada di Italia. Lengkap dengan sungai buatan dan gondola seperti yang ada di venice. Jujur pas masuk gue lumayan sempet bengong karena ini tempat luar biasa indah. Arsitekturnya bener-bener bikin berasa lagi ada di eropa, tempat casinonya cukup luas. Yang lebih buat tercengang itu mallnya, mall dengan konsep kota venice ini bener-bener gede. Gue sampai pegel sendiri karena capek keliling mall nya doang. Banyak orang Italia yang didatangkan langsung buat jadi pengemudi gondola. Kita bisa lihat dan dengar para pengemudi ini nyanyi dengan suara seriosa untuk menghibur penumpangnya. Pokoknya bener-bener berasa lagi di Venice. Selain itu di The Venetian ternyata lagi ada Exhibition Titanic. Jadi lagi ada pameran tentang titanic. Ada barang-barang yang berasal dari kapal titanic dipamerin, selain itu ada studio yang di dalamnya didesain mirip ruangan-ruangan yang ada di Kapal Titanic dan kita bisa foto disana, keren pokoknya. 












Hari sudah mulai petang, gue memutuskan buat langsung bergegas ke airport. Kebetulan The venetian ini menyediakan bus gratis buat mengantarkan pengunjungnya buat yang ke/dari airport. Sampai di airport gue masih harus menunggu lagi karena pesawat gue dijadwalkan akan berangkat jam 10 malam. Tidak terlalu banyak yang bisa dilakukan di airport, airportnya tidak terlalu besar, mirip seperti airport di Saigon Vietnam. Yang bikin seram dari airport ini yaitu runwaynya. Jadi runway pesawat di bandara ini ada di atas jembatan dan dibawahnya lautan, mirip kayak dermaga. Jadi serem kalau misalnya salah mendarat bisa langsung nyebur pasti pesawatnya. Gak terasa akhirnya pesawat gue boarding. Akhirnya gue meninggalkan macau buat melanjutkan perjalanan ke Kuala Lumpur. Mudah-mudahan someday gue bisa balik ke Macau lagi, Amin!