Viewer

Selasa, 27 Maret 2012

Mahasiswa Apatis Kah Saya?

Dulu waktu gue kecil, sering banget pergi ikut nyokap bokap kemana-mana. Mulai dari pergi acara keluarga, acara ngumpul-ngumpul temen nyokap bokap, sampai acara kantor bokap. Kalau ketemu orang gue inget banget, pasti om dan tante itu gak jarang terkadang sering nanya mau kuliah apa? dengan polosnya gue cuma bilang "pengen jadi Dokter". Dan terkadang bahkan sering diselipkan dengan kalimat "Kalo sudah jadi mahasiswa jangan suka ikut-ikutan demo ya". Gue yang saat itu masih kecil, sepertinya terlalu sulit memahami dan gak ngerti maksud dari kalimat itu. Gue hanya merespon dengan senyuman, atau anggukan kecil.

Seiring perkembangan waktu dan usia, gak jarang juga gue sering liat di TV mengenai aksi masa unjuk rasa atau demo di depan kantor-kantor pemerintahan. Sekali lagi gue tetep datar, tidak ada pemikiran apa pun mengenai aksi tersebut. Ya sekali lagi mungkin karena gue masih kecil dan belum terlalu kritis akan hal itu. Yang ada di pikiran gue hanya mereka itu mahasiswa, sudah besar, sudah dewasa. Belum sampe berpikir seperti, kenapa mereka melakukan itu? apa tujuannya?

Akhirnya tiba lah saya di suatu titik atau masa dimana saya disebut sebagai Mahasiswa. Mahasiswa yang konon katanya merupakan fase yang sangat kritis, karena dia berada pada fase terakhir atau paling tinggi pada sistem pendidikan formal di Indonesia. Mahasiswa yang konon sering dijadikan objek penilaian atau nilai ukur bagaimana kualitas generasi bangsa yang akan datang. Maka muncullah suatu pemahaman dan kesadaran terhadap fungsi mahasiswa pada diri gue, yaitu peran mahasiswa secara moral harus bisa kritis akan apa saja yang terjadi di kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Kehidupan mahasiswa yang gue alami sampai detik sekarang gue sudah berada di tingkat akhir masa perkuliahan kalau bisa dibilang biasa saja. Tidak ada sesuatu yang spesial. Frekuensi aktivitas mahasiswa yang katanya lumrah dan wajib seperti berunjuk rasa dan berdemonstrasi jarang gue lakukan, bahkan tidak pernah.

Saat gue sedang menulis entri ini, 27 maret 2012 konon sedang terjadi aksi masa demonstrasi secara besar-besaran yang terjadi di seluruh belahan kota di Indonesia. Aksi masa yang dilakukan kebanyakan oleh mahasiswa dan segala elemen masyarakat bertujuan sebagai aksi protes terhadap kebijakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dilakuan pemerintah yang akan diterapkan 1 April mendatang.

Jujur gue sangat salut dan bangga terhadap teman-teman mahasiswa yang masih dan mau peduli dan peka terhadap segala issu yang berkembang saat ini. Mau mengorbankan waktunya untuk hal-hal yang saya pikir kalau sebenarnya dikatakan tidak penting, seperti demo dan meneriakan orasi-orasi. Mungkin terlalu naif atau ada rasa bersalah pada diri saya, dimana sementara kawan-kawan mahasiswa di luar sana sedang melakukan aksi mahasiswa yang konon katanya untuk kepentingan orang banyak dan gambaran mahasiswa sebagai kontrol sosial dan pengawas keberjalanan pemerintahan tapi justru saya asik dengan kepentingan saya sendiri.

Perlu diingatkan lagi, saya pun sudah menjadi mahasiswa. Saya pun mempunyai pemikiran dan pendapat terhadap issu yang sekarang berkembang. Saya diam bukan berarti saya apatis, saya diam karena saya tidak tahu menahu apa sebab dari naiknya harga BBM. Loh! mungkin anda yang membaca ini beranggapan bahwa kok saya terkesan tidak mau tahu. Sekali lagi, saya tidak mempunyai pengetahuan cukup untuk mengerti alasan pemerintah menaikan harga BBM. Karena jujur saya tidak mempunyai basic ilmu mengenai hal tersebut. Mungkin yang membaca ini berpikir dalam hati, kenapa kamu tidak mencari tahu saja kalo begitu? bukankah sudah menjadi hak atau kewajiban kita? Iya, makanya saat ini saya ingin mempertanyakan kembali, apakah teman-teman mahasiswa saat ini yang sangat aktif dan lantang menyerukan "Penurunan BBM" itu sudah mengerti dan paham betul dengan keputusan pemerintah tersebut? apakah mereka sudah mempunyai cukup data yang menunjukan bahwasanya pemerintah tidak bekerja dengan becus terkait masalah kenaikan harga BBM tersebut? Jangan-jangan mereka melakukan demo hanya karena pencitraan? atau bahkan ada pihak penguasa yang membacking aksi mereka? Ntahlah.


Lagi pula di era seperti ini, cara berdemonstrasi sudah tidak efektif saya rasa. Demonstrasi yang sering terjadi saat ini justru sering salah alamat. Kadang tidak sedikit yang berujung anarkis. Demonstrasi yang selalu disebut-sebut untuk kepentingan orang banyak tapi ujung-ujungnya menyusahkan orang banyak juga.

Oleh karena itu, mahasiswa adalah kaum intelektual. Yang saya harapkan buat temen-temen yang sedang lantang melakukan aksi demonstrasi, itu karena mereka yang memang betul-betul paham apa yang terjadi saat ini, mereka yang sangat paham dimana kesalahan yang dilakukan pemerintah, dan yang paling penting mereka yang tau solusi apa yang mungkin bisa mereka berikan kepada pemerintah.

Saat ini sudah era moderenisasi. Sudah tidak jamannya kita sebagai mahasiswa hanya menggunakan sekedar otot untuk menghadapi kebijakan pemerintah yang terkadang tidak manusiawi. Alangkah baiknya kita menggunakan cara cerdas dengan menghasilkan berbagai solusi untuk membantu pemerintah dalam menyelesaikan persoalan yang berkembang, bukan hanya bisanya untuk mengkambing hitamkan berbagai pihak.        

Minggu, 25 Maret 2012

Surabaya - Thailand - Kamboja - Vietnam (Part 6)

HARI TERAKHIR & BALIK KE INDONESIA

Hari itu selasa, tanggal 13 maret. Hari terakhir di Vietnam sekaligus hari terakhir dari perjalanan backpackeran 3 negara gue. gak kerasa udah seminggu aja dan gue akan balik ke Indonesia. Hari itu gue memutuskan cuma buat keliling cari baju buat gue, karena masih ada sisa uang vietnam dan dollar yang bisa dipake buat beli kenang-kenangan. Gue siang itu setelah makan siang, jalan ke Ben Tanh Market, pusat belanja buat oleh-oleh dan souvenir. Setelah keliling, akhirnya gue memutuskan cuma beli sebuah kaos, yang bertuliskan Hard Rock Vietnam. Cukup susah juga buat tawar menawar, sebenernya udah dikasih murah, tapi memang gak tau diri aja gue tetep masih pengen nawar harga terendah. Akhirnya setelah gue dapet kaos yang sesuai, kita balik ke hotel. 



Hari itu gue akan menggunakan penerbangan jam 8 malem ke Indonesia. Gue memutuskan buat balik ke hotel buat istirahat. Balik ke hotel gue sempet ketiduran dan bangun jam 4 sore. Gue langsung packing, karena gue berencana menggunakan bus jam 5, karena bus ke bandara katanya habis jam 6. Akhirnya setelah beres siap-siap gue sama temen gue langsung ke terminal yang ada di deket ben tanh market. Hari itu gue balik ke indonesia sendirian, karena temen gue masih stay di ho chi minh sampai tanggal 15. Akhirnya setelah sampai di terminal gue tanya ke bagian informasi tentang nomer bus yang menuju airport. Setelah dapet informasi bus ke bandara nomernya 152, gue nunggu di depan terminal. Akhirnya bus yang ditunggu dateng juga, gue langsung naik. Saat itu juga gue pisah sama temen gue. Pas di perjalanan menuju bandara, supir bus ngajak ngobrol dengan tanya asal gue, dan gue bilang dari indonesia. Dan dia ngangguk-ngangguk dengan mengatakan "ooh, are you from jakarta?" dan gue mengiyakan. Si supir ramah dan lucu, karena selama perjalanan dia banyak nanya dan ketawa terus. Akhirnya gak lama, bus sampai juga di airport. Kaget juga sama airport di vietnam ini, airportnya di tengah kota. Beda sama soekarno hatta yang kayaknya jauh dan musti lewat toll. Tapi bandara tan so nhat (saigon) ini ada di tengah-tengah kota. ckckckckck! ngeri juga sih. Pas sampai di airport gue sempet bingung, karena tempat check in belum buka. 

Tan Son Nhat Airport (Saigon) Vietnam

Akhirnya gue memutuskan buat makan dan duduk di Burger King di airport. Setelah nunggu akhirnya tempat check in sudah dibuka, pas lagi check in, mulai terdenger suara dengan bahasa indonesia. Ya secara bakal naik pesawat tujuan indonesia, sudah pasti penumpangnya rata-rata orang Indonesia. Pas gue lagi di boarding room, gue ketemu orang vietnam. Pertama pas negur gue kira dia orang indonesia, mukanya oriental, eh ternyata dia orang vietnam. Kaget juga dia cukup fasih berbahasa indonesia, ternyata dia sudah lama berbisnis di jakarta, sehingga dia sering bolak-balik vietnam-indonesia dan sudah pasti jadi bisa bahasa indonesia. Setelah keasyikan ngobrol-ngobrol akhirnya kita boarding. Dan pesawat take off juga. Setelah menempuh perjalanan 3,5 jam, pesawat mendarat di Soekarno Hatta Airport jam setengah dua belas malem. Waktu itu pesawatnya ternyata berhenti di terminal 3. Itu kayaknya pertama kalinya gue menginjakan kaki di terminal 3. Bangunannya keren, dan lebih moderen dari terminal 1 dan 2. Setelah urusan imigrasi beres gue langsung bergegas keluar buat ngejar travel ke bandung. Tapi ternyata travelnya sudah gak ada, dan saat gue tanya apa masih ada bus primajasa ke bandung dan katanya masih ada tapi gue harus ke terminal 2. Bingung naik apa ke terminal 2, gak sengaja gue ketemu lagi sama orang vietnam yang gue ketemu di airport sebelumnya. Akhirnya dia nawarin buat nebeng di taksi dia buat ke terminal 2, alhamdulillah ada tumpangan juga dan akhirnya gue turun di terminal 2. Sampai terminal 2 gue langsung ke tempat shuttle bus primajasa, dan ternyata ada bus terakhir jam 2 malem. Akhirnya gue ikut yang jam 2, mau tidak mau gue harus nunggu sampai jam 2. Karena gue bete, akhirnya gue keliling terminal 2. Airportnya udah sepi, karena mungkin udah gak ada penerbangan lagi. Tapi ada beberapa calon penumpang yang sudah ada di bandara, mungkin nginep buat tunggu penerbangan pertama subuh. Pas gue keliling itu, banyak banget calo-calo nyamperin dan nanya mau kemana dan nawarin travel, taksi gelap, dan sebagainya. Gue cuma nolak sambil senyum dan bilang gue sudah pesen primajasa ke bandung. Gak lama lagi ada mas-mas nyamperin, yang ini beda lagi, dia nawarin buat jasa penukaran uang mata asing pecahan kecil, wah gue tertarik juga, secara uang asing gue masih banyak sisanya yang pecahan kecil dan gue memutuskan buat nuker uang baht (thailand) sisa kemarin yang tinggal pecahan kecilnya aja. Tapi gak semuanya gue tuker, soalnya buat kenang-kenangan juga. Lumayan juga dapet uang rupiah, hehe!

Ternyata di keheningan suasana airport malem itu banyak pelajaran banget ya, orang-orang itu rela stay di airport sampe tengah malem dengan harapan mungkin ada rezeki yang bisa didapet. Salut dengan kegigihan orang-orang itu hanya demi sesuap nasi.

Akhirnya setelah nunggu bus yang membawa ke bandung dateng juga, dan gue langsung naik. Akhirnya perjalanan backpackeran 3 negara ini selesai juga. Alhamdulillah banget selama perjalanan tidak terjadi hal-hal buruk yang menimpa gue dan temen gue. Di akhir postingan ini gue mau ucapkan terima kasih buat kedua orang tua gue dan seluruh kakak-kakak gue beserta temen-temen gue buat doanya sehingga gue bisa selamat balik sampai ke indonesia lagi. Dan mohon maaf sebesar-besarnya buat kalian yang sudah minta oleh-oleh tapi ternyata gue gak bawa apa-apa. hahahaha! sekali lagi cuma mau bilang semoga cerita ini bisa menjadi oleh-oleh yang spesial buat yang membacanya, dan syukur-syukur bisa menjadi inspirasi. hehehehehe! 

Surabaya - Thailand - Kamboja - Vietnam (Part 5)

Angkor Wat & Perjalanan Ke Ho Chi Minh City (Vietnam)

Hari itu Hari Minggu, gue bergegas bangun buat mandi dan siap-siap karena gue sudah janji jam 9 untuk pergi ke Angkor Wat sama supir tuk tuk gue yang semalem. Setelah gue dan temen gue sudah siap, kita turun ke lobby hotel. Dan ngeliat ternyata supir tuk tuk gue sudah standby duduk manis di lobby hotel. Langsung aja kita pergi ke Angkor Wat. Sebelumnya gue jelasin apa itu Angkor Wat, adalah sebuah kuil atau candi yang terletak di kota Angkor, Kamboja, dan dianggap sebagai salah satu dari keajaiban dunia. Ia dibangun oleh Raja Suryavarman II pada pertengahan abad ke-12. Pembangunan kuil Angkor Wat memakan waktu selama 30 tahun. Angkor Wat terletak di dataran Angkor yang juga dipenuhi bangunan kuil yang indah, tetapi Angkor Wat merupakan kuil yang paling terkenal di dataran Angkor. Raja Suryavarman II memerintahkan pembangunan Angkor Wat menurut kepercayaan Hindu yang meletakkan gunung Meru sebagai pusat dunia dan merupakan tempat tinggal dewa-dewi Hindu, dengan itu menara tengah Angkor Wat adalah menara tertinggi dan merupakan menara utama dalam kompleks bangunan Angkor Wat.  Angkor Wat berada dalam keadaan yang baik dibandingkan dengan kuil lain di dataran Angkor disebabkan Angkor Wat telah dialihfungsikan menjadi kuil Buddha dan dipelihara serta digunakan secara terus menerus ketika agama Buddha menggantikan agama Hindu di Angkor pada abad ke-13. Kuil Angkor pernah dijajah oleh Siam pada tahun 1431. Pada tahun 1992 Angkor Wat masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO.

Pada saat sudah sampai di kawasan angkor wat, sebelumnya kita pergi ke sebuah pusat informasi dan disitu juga sebagai tempat penjualan tiket masuk angkor wat. Tiket masuk angkor wat harganya $20, dan yang unik di tiket angkor wat ini yaitu karena ada foto kita juga. hehehe! setelah urusan tiket beres kita mulai masuk ke kawasan angkor wat. Angkor Wat itu gede banget, mungkin ada sih besarnya sama kayak 1 kecamatan, atau mungkin lebih. Makanya gak mungkin kita keliling dengan berjalan kaki, harus menggunakan moda transportasi seperti tuk-tuk, mobil, atau kalau mau lebih hemat lagi kita bisa sewa sepeda buat keliling, dengan resiko bakal capek gowes. Di Angkor Wat sendiri ada 3 tempat yang paling besar, paling penting atau utama, dan tempat itu wajib untuk dikunjungi. Yang pertama yaitu Angkor Wat sendiri, terus temple Bayon, Dan Ta Phrom.

Tiket Masuk Angkor Wat
Tujuan pertama kita yaitu temple bayon. kesan pertama gue liat temple ini kagum, karena bentuknya unik, dan beda sama yang pernah gue liat di Indonesia kayak borobudur. Abis dari Temple bayon kita keliling ke temple-temple yang ada di sekitar bayon itu. Cukup banyak temple deket bayon ini, karena kecapean akhirnya kita istirahat dengan minum es kelapa yang dijual di area temple bayon. Cukup dirasa istirahatnya, kita langsung mengunjungi temple selanjutnya yaitu Ta Phrom. Dari semua temple yang ada, gue sangat excited banget sama Ta Phrom ini, karena Ta Phrom ini merupakan salah satu tempat buat syuting film Tomb Raider, yang diperankan oleh Angelina Jolie. Pas sampai di Ta Phrom ini gue takjub liat bagian templenya yang nyatu sama akar pohon, akar pohonnya gede banget sampai seakan-akan menahan bangunan Ta Phrom. Keren pokoknya. Setelah puas foto-foto kita ke tujuan terakhir yaitu Angkor Wat. Nah di Angkor Wat ini lah temple terbesar dari semua temple yang ada di area ini. Dan butuh pengorbanan panas-panasan buat ngeeksplore ini temple. Luas banget, dan jalur yang kita lewat gak ada pohon buat neduh sama sekali. Alhasil siang itu gue dan temen gue rela berjemur ria demi bisa ngeliat isi angkor wat. Panas matahari di kamboja kayaknya lebih dari di jakarta deh, gak tau sih tapi gue rasa panasnya itu panas yang beda, bener-bener nyengat di kulit!

Temple Bayon
Ta Phrom, Angelina Jolie Pernah disini buat Syuting Tomb Raider
The Famous Angkor Wat

Akhirnya setelah puas keliling Angkor Wat, jam 3 gue memutuskan buat menyudahi trip angkor wat itu. Kita langsung minta dianter ke KFC deket hotel buat makan siang. Dan pas sampe KFC gue ngebayar si tony supir tuk tuk dan kita sempet say goodbye dan dia minta kalau ke siem reap lagi buat menggunakan jasa dia lagi, akhirnya dia ngasih nomer handphone ke gue. Sayonara Tony! Beres makan kita langsung balik ke hotel buat istirahat, kita harus istirahat karena jam 7 malem kita akan cabut ke Ho Chi Minh City (Vietnam). Gue sempet tidur sampai jam 5 sore dan kita langsung bersiap-siap buat cabut. Jam setengah 7 ada tuk-tuk yang ngejemput kita buat dianter ke travel agent tempat bus yang membawa kita ke vietnam. Perjalanan ke Vietnam sama dilakukan 2 tahap, tahap pertama yaitu perjalanan siem reap ke phnom penh (ibukota negara kamboja) dan tahap kedua phnom penh ke ho chi minh city (ibukota negara vietnam). Perjalanan siem reap - phnom penh ditempuh selama 6  jam. Saat sampai di Phnom penh, kita sempet berhenti buat transit ganti bus. Kesan pas liat Phnom penh gak ada yang istimewa, mungkin waktu itu udah malem banget. Jalanan udah sepi, tapi sekilas gue bisa liat kondisi phnom penh yang agak lebih maju dari siem reap, karena mungkin phnom penh ibukota negara sudah pasti kondisinya maju. Tapi sama aja karena negaranya agak miskin gambaran kondisi ibukota negaranya sama pesatnya kayak ibukota provinsi jawa barat (bandung). Kemudian perjalanan dilanjutkan lagi menuju phnom penh, gak ada yang bisa diceritain banyak selama perjalanan ini, karena gue habiskan dengan tidur malem itu. Gak berasa sudah pagi, pada saat itu kita sudah mendekati daerah perbatasan antara kamboja dengan vietnam. Pada saat sampai di perbatasan di kamboja kita turun dari bus untuk urusan imigrasi. Setelah beres kita naik bus lagi, gak terlalu lama bus jalan, hanya beberapa menit bus sudah berhenti lagi karena kita sudah berada di pintu masuk negara vietnam. Semuanya turun dengan membawa semua barang-barangnya. Kita ngantri lagi buat urusan imigrasi. Oh iya, pas masuk di vietnam ini paspor kita semua dikumpulin ke pihak travel agent, mereka yang ngebawa paspor kita buat dicap dibagian imigrasi, kita tinggal nunggu dengan ngantri. Pas sudah selesai dicap paspornya, nama kita dipanggil satu-satu buat masuk ke bagian pemeriksaan imigrasi. Sempet deg-degan karena pasti nama gue dipanggil dengan Muhammad. Secara nama pertama di paspor gue itu Muhammad, dan ternyata bener orang travel agent manggil dengan kata Muhammad, pada saat itu juga orang-orang ngeliat gue semua. Ya you know lah kenapa bisa gitu, gak usah dijelasin lagi. Setelah nama gue dipanggil gue langsung ke bagian pemeriksaan, barang-barang gue masukin di alat X-ray. Setelah ngelewatin bagian imigrasi, kita semua langsung naik lagi ke bus buat melanjutkan perjalanan ke ho chi minh city. Lama perjalanan dari perbatasan ke ho chi minh sekitar 4 jam. Gak kerasa kita akhirnya sampai juga di Ho Chi Minh City. kesan pertama liat kota ini, ramai banget, crowded, banyak banget motor di jalanan. Mungkin gambaran banyaknya motor di jalanan vietnam itu kayak banyak motor pas lagi malem tahun baru di bandung atau jakarta. 

Bus akhirnya nyampe diperhentiannya. Kita berhenti di daerah Ben Tanh. Ini kawasan pusat para turis di Ho Chi Minh City. Gue sama temen gue bergegas buat keliling cari hotel. setelah keluar masuk ke beberapa hotel kita dapetin juga hotel yang gak penuh. Setelah urusan check in selesai gue langsung masuk kamar dan taro semua barang-barang. Gue laper banget dan bergegas kita nyari KFC. Ada KFC deket hotel. Negara baru pasti berbeda pula menu di setiap KFCnya. di Vietnam menunya enak banget dan sehat. Karena semua menu diselipkan sayuran. Dan gue ngiler banget sama salad di KFC vietnam, Enak! Setelah beres makan siang, gue dan temen gue balik ke hotel buat istirahat. Dan gue pun sempet tidur sampai jam 5 sore, seger lagi dan kita siap-siap buat jalan keliling lagi. Malem itu gue keliling deket hotel, karena hotel kita di pusat kota jadi gak jauh buat pergi ke tempat-tempat penting di Ho Chi Minh. Gue pergi ke City Hall, Ben Tanh Market, dan ke bangunan-bangunan heritage yang ada tapi gue lupa namanya. Yang gue suka dari Ho Chi Minh ini banyak bangunan heritagenya, banyak banget bangunan khas eropa, karena mungkin gara-gara dulu vietnam sempet dijajah perancis jadi banyak bangunan heritagenya. Dan suasana malemnya emang kayak di eropa, keren pokoknya.



Oh iya pas lagi foto-foto depan City Hall, kita sempet ketemu seorang tour guide. Orang vietnam yang menegur gue, dia nanya "Are you from Indonesia?" dan gue langsung kaget dan mengatakan iya benar. seneng banget ada orang yang tebakannya tepat, apalagi berhubungan sama nationality. hehehe! dia sempet bilang, dia pernah ke bali tidak lama sebelumnya, dan dia bilang suka sekali sama bali, indah. Lalu dia juga sempet nawarin gue dan temen gue buat ikutan rombongan anak-anak jepang yang sedang diguide itu. Lumayan kata dia keliling gratis. Tapi gue gak mau dan cuma ngucapin terima kasih. Gak enak aja gitu gue berdua tiba-tiba ntah dari mana datangnya nyempil sama orang-orang jepang. Abis puas keliling dan foto-foto kita balik ke hotel dan langsung istirahat. (To be continue)

Surabaya - Thailand - Kamboja - Vietnam (Part 4)

Bangkok - Siem Reap (Kamboja)

Jam 5 pagi alarm handphone bunyi, tapi mata masih berat banget buat bangun. alhasil gue dismiss alarm sampe jam 6 kurang baru gue bergegas bangun dan mandi. Kenapa gue harus bangun pagi-pagi banget? karena hari itu sabtu tanggal 9 maret gue harus cabut ke Kamboja jam 7 pagi. Setelah gue siap-siap dan check out dari hotel gue langsung menuju travel agent yang gak jauh dari hotel. Gue ke Kamboja menggunakan travel, mobilnya semacam mobil-mobil travel dari bandung ke jakarta, mini bus. pagi itu kita berangkat dengan turis-turis lainnya. Waktu itu gue inget di mobil kita bareng turis dari negara eropa tapi gak tau negaranya apa, terus ada dari argentina, dan dari jepang.

Perjalanan ini akan ditempuh dengan lama perjalanan 12 jam sampai di Siem Reap (Kamboja). perjalanan di bagi 2 tahap. Tahap pertama yaitu perjalanan dari bangkok menuju perbatasan atau imigration check di Aranya Prathet. Tahap kedua dilanjut dari imigration check di kamboja (border) di Poipet menuju siem reap. Perjalanan dari bangkok ke aranya prathet ditempu selama 5 jam. Sepanjang perjalanan gue sempet ketiduran karena masih ngantuk karena tidur malem sangat kurang. Gue juga sepanjang perjalanan sempet ngobrol sama turis dari argentina yang tinggal di spanyol namanya Hugo. Dia travelling ke kamboja sendirian, tapi sebenernya dari argentina ke bangkok dia sama pacarnya. Tapi pacarnya gak ikut karena bermasalah sama paspor, pacarnya itu orang kolombia. Orang Kolombia susah banget kalau kemana-man, harus ada visa. Alhasil pacar si hugo ditinggal di bangkok dan hugo ke kamboja sendirian. Gue sempet nanya banyak tentang argentina sama si hugo. Pas mobil kita sudah memasuki daerah Aranya Prathet, kita berhenti buat istirahat di sebuah restoran kecil. Itu semacam tempat istirahat dan tempat buat dibreafing sebelum masuk ke imigration check, kita di kasih form kartu imigrasi negara kamboja buat diisi. Di restoran itu sebenernya gue laper banget, secara dari pagi gue belom isi perut dengan makanan cuma ngemil buah yang gue beli sebelum berangkat pas pagi. Di restoran itu banyak menunya. Tapi apa yang gue liat di list menu? pasti ada kata "pork" nya atau berarti itu mengandung babi. Ada sih makanan yang gak mengandung babi, tapi ya tetep aja gue was-was. akhirnya gue nahan laper aja. tapi temen gue emang dasarnya perut karung dia tetep aja pesen makanan, yaitu nasi goreng.

Sudah cukup istirahat dan breafing kita melanjutkan perjalanan lagi menuju imigration check. Ini pertama kalinya gue masuk ke sebuah negara melalui perbatasan di darat. Pas masuk ke tempat passport control, antriannya panjang banget. Ada kali hampir sejam ngantri di imigrasi, akhirnya setelah menunggu, beres juga urusan imigrasi. Gue langsung keluar dan berjalan menuju perbatasan, gue ngeliat dari kejauhan ada kayak gapura dengan bentuk angkor wat. Ya, itu adalah gerbang masuk ke kamboja. Akhirnya gue melewati gerbang itu dan saat itu gue sudah keluar dari kawasan thailand. Di imigration check di daerah Poipet itu ternyata antriannya cukup panjang banget, akhirnya dengan bersabar gue harus ngantri dan menunggu giliran buat dicap paspornya. Setelah paspor gue dicap, selesai sudah urusan imigrasi hari itu. Akhirnya resmi sudah saya masuk di kamboja. Pas beres urusan imigrasi kita dikumpulin dulu di sebuah tempat tunggu deket imigration check, kita harus nunggu turis-turis lain yang masih berurusan dengan imigrasi. Gue sempet duduk buat istirahat dan melihat sekeliling. Kondisi perbatasan di Kamboja miskin banget, kering, tandus, beda banget sama daerah perbatasan di thailand yang kayaknya agak lebih baik kondisinya. Disitu gue mulai merasakan atmosfir berbeda, ada di negara miskin. Setelah semua turis yang segroup sama kita beres urusan imigrasinya kita di antar ke sebuah terminal khusus para turis untuk menunggu bus yang akan membawa kita ke siem reap. Di terminal itu gue bareng turis lainnya menunggu bus, akhirnya setelah menunggu bus kita datang dan kita langsung pergi ke siem reap. di dalem bus gue bareng sama turis dari berbagai negara, ada dari USA, eropa, korea, jepang, dan lain-lain. Agak aneh sih kondisinya, secara di bus muka gue sama temen gue doang yang beda sendiri. hehehe! Oh iya, orang kamboja mukanya mirip banget loh sama orang indonesia. Gak heran pas gue sampai di kamboja orang kiranya gue orang kamboja.

Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 4 jam, akhirnya kita sampai juga di Siem Reap. Siem Reap itu semacam bali kalau di indonesia. jadi daerah ini pusat wisata di kamboja, karena di siem reap lah lokasi angkor wat yang terkenal itu ada. Kesan pertama sampai di Siem Reap berasa banget memang kita lagi ada di tempat wisata, sejauh mata memandang yang ada hotel-hotel gede doang. Di siem reap kita berhenti di sebuah terminal kecil. Dari terminal itu kita harus ganti transport buat ke daerah old market. Pusat turis di Siem reap. Gue pada saat itu bingung mau naik apa, ada beberapa tuk tuk yang menghampiri kita. Tiba-tiba ada tukang tuk tuk yang nawarin ke kita buat nganterin ke hotel. Gue langsung tanya berapa biayanya, dan setelah negosiasi akhirnya kita ambil aja. Tuk-tuk di kamboja bentuknya semacam delman, tapi kalau ini gak pake kuda tapi pake motor. Tukang tuk tuk gue namanya Tony, mirip banget sama Alm. Taufik Savalas. Orangnya juga cukup humoris, dia sempet ngomong pake bahasa indonesia. kayak "Apa Kabar". hehehe! seneng juga ada yang bisa bahasa indonesia di kamboja.

Tony nanya apa gue sudah booking hotel, dan gue bilang belum. Akhirnya gue minta dia buat keliling nyari hotel. Dia membawa kita ke beberapa hotel, dan sebelumnya gue sudah request ke dia untuk nyari hotel untuk backpacker. Akhirnya setelah kita keliling nyari hotel, gue dapet juga hotel yang harganya murah dan strategis lokasinya, deket pub street. Malem itu juga tony menawarkan buat jasa tuk-tuk keliling angkor wat besok pagi. Ya memang kebetulan gue lagi memikirkan itu dan akhirnya kita negosiasi harga dan deal juga. Besoknya gue suruh tony buat standby di hotel jam 9.

Setelah urusan check in selesai, gue langsung cari makan. Sumpah itu laper dan capek setelah ngantri imigrasi dan duduk lama di bus maksimal banget. Gue makan di Kfc deket hotel. Oh iya, KFC di kamboja ada menu yang pakai nasi untungnya, yang anehnya KFC di kamboja makanannya ditambahin semacam acar. hmmm agak aneh memang, tapi enak-enak aja sih. hehehe! setelah makan malem. Gue memutuskan untuk keliling dan melihat-lihat suasana malam di siem reap. Oh iya gue baru sadar kalau saat itu malem minggu, pantes suasana pub street cukup crowded dan banyak bule-bule lalu lalang. Pub street itu pusat hiburan malam di siem reap, banyak bar-bar, restaurant, dan cafe sepanjang jalan. Puas keliling dan foto-foto gue balik ke hotel dan Istirahat. (to be continue)

Suasana Malam Old Street (Siem Reap)
   

Surabaya - Thailand - Kamboja - Vietnam (Part 3)

Bangkok Day 2 ( Madame Tussauds, Siam, MBK)

Akhirnya setelah nyenyak banget tidur semalem gue sudah seger lagi buat melakukan aktifitas hari kedua di Bangkok. Hari kedua ini juga mungkin hari terakhir gue puas-puasin di Bangkok, karena besok paginya gue sudah cabut dari Bangkok untuk cabut ke Siem Reap (Kamboja). Agenda hari kedua ini gue merencanakan buat pergi ke museum lilin Madame Tussauds, Siam, MBK. atau bisa dibilang sih hari kedua ini agenda buat belanja dan liat-liat pusat perbelanjaan yang ada di Bangkok. Ke semua lokasi yang dikunjungi di hari kedua letaknya berdekatan, dalam satu kawasan, yaitu Siam. Di siam itu pusat perbelanjaanya Bangkok, di situ ada mall-mall elit bangkok. Kayak Siam Paragon, Siam Discovery, MBK, dan lain-lain.

Tujuan pertama hari itu yaitu buat pergi ke Museum Lilin Madame Tussauds, kita pergi ke Siam naik bus dari Khaosan Road. Oh iya, gue teringat dengan kondisi bus di bangkok. Sejujurnya kondisi bus dalam kota bangkok itu ada yang gak bagus dan ada yang bagus seperti dengan tambahan fasilitas AC. Tapi ntah kenapa, walaupun ada bus yang gak terlalu bagus keliatannya masih tertib dan nyaman untuk digunakan. Beda sama Jakarta yang kondisi busnya kalau bisa dibilang ya sama aja tapi kok tetep kesan yang dirasakan itu gak nyaman dan malesin. Di Bangkok banyak bule yang mau menggunakan bus sebagai moda transportasi selama di Bangkok, kalau di jakarta jangan harap liat dan ada bule yang mau naik bus kota. Selain itu yang paling penting adalah bus di Bangkok tidak ada istilah ngetem dan menaikan dan menurunkan penumpang sembarangan. penumpang naik dan turun pada tempatnya seperti halte. Di jakarta halte bus dijadiin tempat jualan sama jadi pangkalan ojek. ckckckck! Jadi bus di Bangkok tertibnya udah kayak busway di jakarta deh. Suka heran sama pemerintah yang sering ke luar negeri buat studi banding tapi hal-hal kecil kayak bus aja sering terlupakan. Padahal pergi ke luar negeri kan sama saja kita belajar untuk mencari inspirasi atau bahasa kasarnya kita bisa mencuri ide-ide negara-negara tersebut dalam hal manajemen kotanya.

Oke, setelah menempuh kurang dari setengah jam gue sampai juga di daerah Siam. Gue langsung bergegas mencari mall yang namanya Siam Discovery. Karena Museum Madame Tussauds itu letaknya di dalem Siam Discovery. Setelah ketemu kita langsung beli tiket masuknya. Tiket masuk madame tussauds itu harganya 800 baht atau 240 ribuan kalo dalam rupiah. Oh iya, sebelumnya gue jelasin dulu apa itu Museum Madame Tussauds. Madame Tussauds adalah sebuah museum lilin terkenal di London, Inggris, dengan cabang-cabang di beberapa kota besar di dunia. Museum ini pertama kali didirikan oleh pematung lilin Marie Tussaud. Museum lilin Madame Tussaud kini telah berkembang menjadi sebuah tujuan wisata di London, berdampingan (hingga baru-baru ini) dengan London Planetarium di sisi baratnya. Museum ini telah memiliki cabang di Amsterdam, Las Vegas, New York City, Hongkong, Shanghai, Hollywood-Los Angeles, dan Washington D.C. Kini, patung-patung lilin Madame Tussauds terdiri atas tokoh-tokoh sejarah, keluarga kerajaan, bintang film, atlet tenar dan tokoh-tokoh kriminal yang tenar.


Pas kita masuk, kita langsung disuguhin dengan patung-patung yang luar biasa keren. Gimana gak keren, patungnya itu bener-bener mirip manusia. madame tussauds membuat patung-patung itu detail sesuai dengan orang aslinya. Mulai dari tinggi badan, warna kulit, warna mata, susunan gigi bener-bener disesuaikan. Di dalam museum gue berkesempatan buat foto-foto bareng sama tokoh-tokoh terkenal di dunia kayak Mahatma Gandhi, Lady Diana, Alberth Einstein, Barack Obama, Ratu Elizabeth. Terus ada atlit-atlit kayak David Beckham, Christian Ronaldo, Tiger Woods, Serena William, Steven Gerard. Artis Bollywood kayak Kareena Kapoor, Aishwarya Rai, Amitabh Bacchan, Shahruk Khan, Hritik Roshan, dan yang paling gokil artis-artis hollywood mulai dari pemusik sampai pemain film kayak Angelina Jolie, Oprah, Tom Cruise, Leornardo De Caprio, Kate Winslet, Brad Pitt, Will Smith, Lady Gaga, Beyonce, Britney Spears, Jackie Chan, Nicolas Cage, George Clooney, Julia Robert, dan masih banyak lagi.

Bersama orang-orang hebat, Thank You Madame Tussauds!

Setelah Puas foto-foto dan keliling museum lilin madame tussauds gue langsung jalan-jalan keliling mall-mall yang ada di Siam, mulai dari Siam Discovery, Siam Center, Siam Paragon, dan MBK. gue juga sempet ke siam square di depan siam paragon. Siam Square kayak jalan yang isinya banyak toko-toko dan pedagang kaki lima juga. Suasana Siam Square kayak di Korea btw. hahahahaha! Laper mata banget keliling di Siam, banyak banget barang-barang bagus dan murah-murah. Tapi sayangnya gak banyak yang bisa gue beli, secara backpacker gitu. hehehe!

Siam dan sekitarnya

Puas dan merasa cukup dengan keliling di Siam, akhirnya gue balik ke Khaosan Road. Kalau gak salah gue balik jam 9 malem deh. Gue dan temen gue langsung ke hotel dulu buat istirahat bentar. Malem itu gue merencanakan buat menghabiskan waktu buat ngepuasin jalan-jalan dan mengeksplore Khaosan Road. Setelah gue udah cukup istirahat gue jalan-jalan buat liat-liat. Malem itu gue memutuskan buat menghabiskan uang baht yang masih tersisa. gue pake buat belanja baju, lumayan lah banyak yang murah-murah. Malem itu gue puas-puasin foto-foto. Oh iya, di khaosan road banyak banget penjual jajanan tradisional thailand. dan yang paling gokil dan menarik adalah pedagang yang ngejual cemilan berupa kalajengking, ulet, jangkrik, belalang, dan hewan-hewan sejenisnya. Gue kagak nyobain karena emang kagak mau, tapi gue sempet ambil fotonya. Tapi gak gratis loh fotonya, tetep bayar. huhuhu!

Yummy!
Polisi Thailand Lagi Apel Malam di Khaosan Road
Night Life in Khaosan Road

Setelah sudah puas keliling Khaosan road, gue akhirnya akan melakukan misi terakhir yang sangat penting kalau gue ada di Bangkok dan memang sudah gue rencanain jauh-jauh hari. yaitu THAI MASSAGE, hahahaha! hari itu gue rasa pas banget karena setelah kelayapan seharian, badan pegel-pegel banget. Gue akhirnya bisa ngerasain Thai Massage langsung di negara asalnya. Thai massage unik karena cara pijetnya yang gak biasa, karena badan kita dilipet-lipet, ditekuk-tekuk. Waktu gue liat di Tv kayaknya sakit deh, tapi pas dicoba ternyata enak kok. gak sakit ternyata, bikin badan fresh. Setelah Thai massage gue ngelanjutin dengan foot massage, atau pijet refleksi. kayaknya ya itu malem perfect banget. Hari terakhir yang melelahkan di Bangkok ditutup dengan rangkaian massage asli thailand. HAPPY ENDING!

Foot Massage after Thai Massage
 "Khob Khun Kab Thailand!" (Terima Kasih Thailand)

Kamis, 22 Maret 2012

Surabaya - Thailand - Kamboja - Vietnam (Part 2)

Sawaddi Kab Bangkok!

Akhirnya setelah hampir 4 jam terbang gue menginjakkan kaki di Bangkok (Thailand) untuk pertama kalinya. Alhamdulillah. Pesawat gue mendarat di Bangkok jam 7 malem. Gak ada perbedaan waktu Bangkok sama wib. Pesawat mendarat di Suvarnabhumi International Airport, Bangkok. Bandara utama di negara Thailand ini cukup keren, moderen, dan megah. Sorry to say Soekarno Hatta kalah keren. Saat sampai di Suvarnabhumi airport gue langsung bergegas ke area imigration. Pas sampai di imigration antriannya panjang banget. Bete sih, tapi kebetean gue cukup berkurang karena pas lagi ngantri di imigrasi itu ada petugas semacam anak muda Thai, cowok. Yang bikin terhibur ternyata itu cowok agak ngondek. Jadi dia ngatur antrian kita supaya tetep rapih, tapi dia lebay banget ngomongnya, pake bahasa inggris bercampur aksen thai yang lucu itu. hehehehe! Akhirnya setelah lama ngantri Alhamdulillah paspor gue dicap juga, itu artinya resmi dan sah gue bisa masuk ke Negara Thailand ini.

Suvarnabhumi Airport, Bangkok
Setelah keluar dari area imigrasi gue masih bingung mau kemana, malem itu memang rencananya gue berniat buat bermalem di airport. Alesannya karena bermalem di Airport sudah pasti bakal banyak pengalaman. Dan alesan yang sebenernya yaitu buat ngehemat uang jatah buat penginapan, sayang aja gitu bayar room buat sehari tapi itungannya bukan sehari. hehehe! Keliling Airport yang cukup gede ini buat cari tempat nyaman buat tempat molor, tapi belum dapet-dapet juga. Agak kecapean akhirnya kita memutuskan untuk istirahat duduk-duduk di area keberangkatan airport. Pas lagi nyantai duduk-duduk, tiba-tiba ada cewek thai nyamperin gue. Ngomong pake bahasa inggris bercampur aksen thai yang khas, ternyata dia mahasiswa sekolah tinggi pariwisata di Thailand. Dia lagi melakukan penelitian tugas dari kampusnya tentang pendapat turis asing mengenai Bangkok. Ya itung-itung refreshing, gue terima aja tawaran wawancaranya. Gue diwawancara sama dia dengan pertanyaan-pertanyaan seputar Bangok, mulai dari makanannya, transportasinya, dan lain-lain. Setelah itu gue dan temen gue nyari menu buat makan malem kita. Keliling-keliling nyari menu yang enak, murah, dan halal susah banget. Setelah berkeliling-keliling akhirnya temen gue memutuskan buat makan malem menu cepat saji yang beli di Seven Eleven. Jadi ada nasi di kotak isinya nasi sama daging, ntar nasi kotak itu dipanasin di microwave terus dimakan deh. tapi gue lebih memilih gak ikutan makan, gue masih khawatir banget sama kehalalan itu makanan. mau makan junkfood ternyata di area luar airport gak ada junkfood. Junkfood adanya di dalem area airport (area transit) kayak Mcd dan lain-lain. lagi pula gue masih punya simpanan cemilan Roti Boy yang gue beli di Juanda Airport, jadi ya cukup lah mengganjal perut sampai besok pagi. Pas kita lagi duduk buat makan malem, tiba-tiba samar-samar kedengeran suara cewek teriak histeris, gue bingung itu suara apaan. Ternyata itu suara ABG Thai yang lagi histeris ngejar-ngejar artis idolanya. Dan siapa artisnya? ternyata artis korea. dia jalan dengan pengawasan pengamanan di kiri kanannya, gue ngeliat tapi gue gak tau itu siapa. hahahaha!


Sepanjang malem gue sama temen gue cari tempat buat molor yang nyaman, tapi gak dapet-dapet juga tempat yang tenang. Ini bandara sibuk banget. Udah tengah malem hampir pagi pun masih rame banget orang. Akhirnya gue nyantai di kursi-kursi yang banyak tersedia di airport dengan kondisi crowded orang lalu lalang. Temen gue sih asik-asik aja bisa langsung molor, gue sebagai orang yang susah molor pasti bakal sulit kalau kondisi crowded kayak gitu. walaupun AC di airport dingin banget tapi tetep aja mata gue masih nyala. akhirnya gue bengong aja sambil mainin kamera, terus coba tiduran, tutup mata, tapi tetep aja kagak bisa molor. Pas lagi bengong dapet temen ngobrol juga. Ada orang india duduk di sebelah, dia sama-sama stay di airport buat tunggu penerbangan dia jam 5 pagi tujuan Hanoi (Vietnam). Dia instruktur yoga dan ke Hanoi buat ngajar yoga disana.

Akhirnya setelah nunggu, jam 6 pagi akhirnya dateng juga. Gue langsung bangunin temen gue dan langsung bergegas turun ke lantai paling bawah di airport buat naik kereta ekspress bandara. Gue memesan 2 tiket untuk tujuan stasiun di daerah Phaya Thai. Kita menggunakan kereta paling pertama, pas sekitar 20 menit nunggu akhirnya kereta dateng juga. Kondisi keretanya sih mirip-mirip MRT yang dari Changi Airport Singapore, tapi pada saat itu penumpang masih agak sepi. Mungkin Kalo gak salah waktu itu di gerbong kita cuma gue sama temen gue. Akhirnya kita manfaatin aja buat foto-foto narsis di kereta. Sepanjang perjalanan dari bandara ke daerah Phaya Thai kita disuguhkan dengan pemandangan suasana Kota Bangkok di pagi hari. Kotanya mirip-mirip sih sama Jakarta, tapi Bangkok lebih agak rapih, teratur, bersih, dan sorry to say lagi sangat lebih moderen dalam infrastruktur transportasinya dibandingkan Jakarta. setelah sekitar 30 menit perjalanan, akhirnya kita sampai di stasiun Phaya Thai. Gue dan temen gue langsung turun. Alesannya kenapa gue memilih menggunakan kereta dan turun di Phaya Thai, karena berdasarkan info, itu satu-satunya cara buat bisa sampai di Khaosan Road (tempat rencana gue tinggal) tanpa menggunakan taksi dari airport. Tapi dari Phaya Thai itu kita musti sambung lagi pake bus buat sampai ke Khaosan Road. Gue langsung tanya sama bagian informasi mengenai nomer bus yang ngelewat Khaosan Road. Setelah gue udah tau nomer busnya, begonya gue lupa musti naik dari mana dan yang arah kemana. Akhirnya pas di luar stasiun gue musti nanya-nanya lagi. Herannya setelah beberapa kali nanya dapet infonya beda-beda. Gue jadi bingung. Akhirnya karena badan dan mata yang udah gak bisa diajak kompromi karena belom tidur semaleman gue memutuskan pake taksi aja buat pergi ke Khaosan Road. ternyata dari Phaya Thai ke Khaosan road gak terlalu jauh, tapi ya karena jalannya yang belok sana-sini jadi cukup membingungkan juga. Oh iya, naik taksi di bangkok cukup aman. Kita gak usah takut dapet taksi yang ngerjain dengan ngebawa kita muter-muter sehingga kita harus bayar biaya mahal. Taksi di bangkok itu kayaknya cuma ada 1 perusahaan dan menggunakan argo semua. Tapi warna taksinya itu warna-warni. Cukup menghibur juga liat taksi-taksi di bangkok. udah gitu supir-supir taksi di bangkok jujur dan baik. jadi misalnya kalau kita mau bayar taksi, 78 baht di argo. dan kita bayar dengan pecahan 80 baht. Kalau di indonesia pasti supir beranggapannya pasti ini digenapin sehingga gak usah kembali. Tapi justru mereka kembaliin uang kita pas, dan mereka terkadang suka kasih kembali lebih dari yang seharusnya. Jadi kalau kita harus bayar 78 baht, kita bayar pake pecahan 80 baht, mereka kembaliin 5 baht, jadi kita cuma bayar 75 baht. keren kan!

Airport Express Link

Akhirnya gue sampai juga di Khaosan Road, Alhamdulillah. Gue seneng banget akhirnya bisa menginjakkan kaki di kawasan yang konon merupakan kawasan terkenal khusus para backpacker dari seluruh dunia yang ada di Bangkok. Pas gue nyampe khaosan road masih sepi, ya iyalah karena pas gue sampe masih pagi banget. Gue langsung bergegas cari hotel buat gue tinggal selama di Bangkok, keluar masuk hotel satu persatu ternyata pada full booking. Setelah beberapa kali cari, akhirnya dapet juga. Setelah urusan check in hotel beres gue langsung bergegas tidur.

Khaosan Road Pagi Hari (Masih Sepi)


Bangkok Day 1 (Grand Palace, Wat Po, Temple of Dawn, Patpong)

Setelah lumayan tidur beberapa jam dari pagi sampe sekitar jam 12 siang, gue langsung bergegas mandi dan bersiap-siap buat jalan-jalan. Sebelum jalan, gue dan temen gue cari makan siang dulu. Tidak sulit cari makanan di Khaosan road, banyak restoran mulai yang bentuknya bar, cafe, jajanan tradisional khas thailand, dan restoran cepat saji pun ada seperti Mcd, kFC, Burger King. Gue memang sudah berkomitmen bahwa selama perjalanan ini gak akan menyentuh makanan apa pun selain fastfood. Karena selain takut makanan itu halal atau tidak, setidaknya fastfood udah jelas yang kita makan apa. Akhirnya kita memilih makan di Mcd. Alhamdulillahnya mcd di thailand ada menu yang isinya nasi, yaitu Chiken Rice Namtok namanya. Jadi isinya nasi, sama ayam yang difillet terus dicampur bumbu-bumbu khas Thai. Hmmm lumayan enak sih, hehehe!

Chiken Rice Namtok Mcd (Selama di Bangkok Makan ini Terus)

Setelah makan siang gue langsung memulai jalan-jalan. Hari pertama ini gue sudah agendakan buat jalan-jalan ke tempat-tempat yang disucikan umat Buddha di Bangkok. Tempat pertama yang gue kunjungin yaitu Grand Palace. Oh iya, khaosan road itu deket sama tempat-tempat suci di Bangkok kayak Grand Palace, Wat Po (Sleeping Buddha), Wat arun dan lain-lain. Jadi untuk pergi ke tempat itu kita tinggal jalan kaki aja. Pas sampe di Grand Palace gue bingung mana pintu masuknya, ternyata pas cari-cari dapet juga. Sempet bingung sih kenapa di depan pintu masuk banyak turis yang ngantri, ternyata siang itu katanya Grand Place lagi ditutup karena lagi dipakai sembahyang oleh orang-orang kerajaan. Akhirnya gue hanya bisa foto-foto dari depannya aja.


Grand Palace, Bangkok

Setelah puas foto-foto di Grand Palace, gue langsung pergi ke Wat Po. Wat Po ini terkenal dengan Sleeping Buddha nya. Yaitu patung buddha yang lagi tidur yang terbuat dari emas dan gede banget. Dulu gue cuma bisa liat patung ini di tv, tapi alhamdulillah akhirnya gue bisa foto langsung di depan patungnya. hehehehe!

Sleeping Buddha, Wat Po


Setelah puas keliling dan foto-foto di Wat Po, gue langsung beralih ke Wat Arun atau nama kerennya Temple Of Dawn. Wat Arun ini adalah temple yang terletak di pinggir sungai Chao Phraya. Kalo kita mau ke situ kita harus nyebrang pakai perahu ngelewatin sungai Chao Phraya. Di Temple of dawn kita foto-foto dan naik ke atas templenya, cukup lumayan ngeri naik ke puncaknya, soalnya kemiringan anak tangganya hampir 90 derajat.

Temple Of Dawn (Wat Arun)

Setelah puas di Temple Of Dawn, kita langsung balik. Pas perjalanan balik ke khaosan road kita sempet mampir di taman deket grand palace yang ditengahnya ada lapangan dengan rumput hijau. Kita istirahat duduk-duduk di tengah lapangan itu, narsis-narsisan foto, foto-foto orang thai yang lagi santai sore.

Foto-foto iseng

Udah ngerasa seger lagi setelah nyantai di lapangan itu kita langsung lanjutin jalan ke khaosan road. Sampe di khaosan road kita bingung mau ngapain, akhirnya gue sama temen gue memutuskan buat duduk-duduk di salah satu cafe di khaosan road sampil ngopi-ngopi. Kita duduk lumayan lama karena gak berasa udah gelap aja. Abis nyantai ngopi-ngopi gue ngajak temen gue buat pergi ke patpong. hahahaha! Patpong itu semacam Red Light Area nya Bangkok atau kawasan prostitusi terkenal di bangkok. disana banyak diskotik dengan suguhan show-show pornonya yang menurut gue sih kocak banget. Mulai dari ML show, tari striptis, dan lain-lain. Gue sih kesitu bukan mau bener-bener liat, cuma penasaran saja sama suasana malam patpong. Dari khaosan ke patpong gue memilih naik taksi saja, udah nanya-nanya mau naik bus tapi orang-orang yang gue tanyain pada bingung bus nomer berapa.

(Hampir dihipnotis orang Dubai)
Pas gue sampe di patpong gue memutuskan buat makan malem dulu, gue cari Mcd deket situ dan ternyata ada. Nah momen makan malem di Mcd Patpong ini gue dapet pengalaman absurd banget sama temen gue, gue gak tau sih ini sebenernya peristiwa yang bakal mengancam gue atau hanya pikiran negatif gue saja yang terlalu berlebihan. Jadi pas kita lagi makan malem itu, kita ketemu sama turis dari dubai. Gue lupa namanya, tapi yang pasti orang dubai itu ramah banget dan menyapa kita dengan akrab. Dia tanya ke temen gue kalau kita orang indonesia atau bukan, dan temen gue langsung bilang iya dari indonesia. Akhirnya tanpa berpikir yang aneh-aneh kita memutuskan untuk makan malem di meja yang sama. Jadi orang dubai itu bertiga, 2 cowok dan 1 cewek. Dia bilang ke gue kalau mereka berencana mau ke indonesia, khususnya ke bali sehabis dari bangkok. jadi dia mau tanya mengenai indonesia khususnya bali sama gue. Sebenernya gak ada pikiran aneh, gue sih berpikir nih orang memang bener-bener mau ngobrol banyak dan nanya. tapi di tengah-tengah pembicaraan dia itu bilang ke gue mau liat sesuatu di tas gue. Gue tanya dia mau liat apa tapi dia bilang bingung ucapin barang yang dia mau liat dalam bahasa inggris. Akhirnya dia suruh gue buka aja tas kecil yang gue bawa itu, supaya dia liat sendiri. Mulai dari situ gue udah mulai punya feeling gak enak. Tapi gue berusaha tetap santai dan ramah ke dia, gue buka semua mulai dari dompet, dan isi-isi yang ada di tas gue. Dan ternyata barang yang pengen dia liat itu gak ada katanya. Nah akhrinya si orang dubai ini gantian pengen liat yang ada di kantong temen gue. Di bagian sini nih yang bikin gue udah gak santai. Gimana gak santai, orang dubai itu mulai buka-buka apa yang ada di kantong temen gue mulai dari dompet, handphone dan lain-lain. Feeling gue mulai gak enak karena pada saat si orang dubai yang satu lagi buka-buka dompet temen gue, 2 orang dubai lainnya ini berusaha mengalihkan perhatian gue dengan manggil-manggil gue dengan alasan mau minta nomer indonesia gue. Mata gue gak berpaling sedikit pun dari dompet temen gue, dan gue inget banget pas gue lagi liatin dompet temen gue lagi dibuka-buka, 2 orang dubai itu manggil-manggil gak nyantai berusaha ngalihin pandangan mata gue dari dompet temen gue. Gue menghiraukan suara 2 orang dubai itu dengan terus ngeliatin dompet temen gue yang lagi dibuka-buka. Akhirnya orang-orang dubai itu dengan santainya bilang dalam bahasa inggris yang artinya "oh maaf, sepertinya kalian tidak punya barang yang ingin kita lihat". dalem hati gue oh gue udah ngerti apa tujuan ini orang-orang. Yang gue pikirin sih pasti ini orang mau hipnotis kita, tapi mungkin karena gue yang nyadarnya kecepetan akhirnya mungkin hipnotis dia gak ngaruh ke gue kali. Udah gitu tanpa banyak omong setelah liat-liat isi dompet kita mereka tiba-tiba pengen pergi. Ya, gue sih sebenernya gak mau berpikiran negatif, tapi itu orang dubai aneh banget sih. tapi lebih bersyukur lagi gue gak kenapa-napa.

Beres makan kita langsung masuk ke patpong. patpong itu bentuknya kayak jalan, yang di sepanjang jalannya banyak bar dan penjual souvenir thai, dan barang -barang lain kayak baju, tas, jam, dan lain-lain. Pas baru mau masuk patpong udah banyak cowok-cowok bergaya macem calo yang ngehampirin kita nawarin show-show porno itu. Gue cuma angkat tangan dan bilang "No, Thanks". Bener-bener deh ya, di pintu-pintu bar-bar sepanjang paptong kita bisa liat cewe yang cuma pake bikini doang, terus mata gue juga sempet ngeliat suasana di dalem bar-bar itu. Gue liat cewek-cewek cuma pake BH sama CD lagi joget-joget di tiang. hahahaha! Gue gak bayangin deh ini kalau di bangkok ada ormas semacam FPI, udah hancur kali tuh jalan patpong.

Patpong
Udah puas keliling-keliling patpong, gue sama temen gue langsung memutuskan balik ke khaosan road. Sampe di Khaosan road gue shocked abis, gak nyangka semakin malem semakin crowded itu jalan. suara musik gak nyantai dari bar-bar, cafe, sama diskotik di khaosan road. Udah di kamar hotel pun itu suara tetep aja berisiknya gak nyantai. Alhasil malem itu gue tidur dengan dentuman suara musik yang gak nyantai. tapi tetep aja sih bisa tidur juga. hehehehe! (to be continue)